Senin, 16 Juni 2014

Jurnal Evidence Based



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu tanpa ada halangan sedikitpun.
Tujuan kami membuat makalah ini sebagai tambahan referensi bagi para mahasiswa yang membutuhkan ilmu tambahan tentang asuhan kebidanan khususnya dalam bab amniosintesis yang dibutuhkan untuk untuk menambah pengetahuan dalam ilmu asuhan kebidanan.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga kami yang telah ikut membatu menyelesaikan makalah ini dalam hal materi. Kepada teman-teman yang telah ikut bekerja sama dalam menyelesaikan makalah ini. Dan kami mengucapkan banyak terimakasih pula kepada ibu Irma Nurmayanti, SST selaku pembimbing.
Kami menyadari bahwa penulisan tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Karena kesalahan adalah milik semua orang dan kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT. Akhir kata kami sampaikan, semoga makalah ini dapat berguna dan membantu proses pembelajaran.



Penulis




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  v
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  vi
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.3 Tujuan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evidence Based dalam Praktek Kehamilan. . . . . . . . . . . .   2
2.2 Filosofi dan Ruang Lingkup Asuhan Antenatal. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
2.3 Hak-hak Wanita Hamil. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
2.4 Tenaga Profesional/Penolong Yang Terampil. . . . . . . . . . . . .  . . . . .  7
2.5 Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Asuhan Kehamilan. . . . . . . 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . 11
3.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .12








BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Setiap kehamilan merupakan proses alamiah, bila tidak dikelola dengan baik akan memberikan komplikasi pada ibu dan janin dalam keadaan sehat dan aman. untuk itu dibutuhkan avidance based dalam praktek kehamilan yakni dengan penggunaan kebijakan dari bukti terbaik, yang tersedia sehingga tenaga kesehatan (bidan) dan pasien mencapai keputusan yang terbaik, mengambil data yang diperlukan dan pada akhirnya dapat menilai pasien secara menyeluruh dalam memberikan pelayanan kehamilan              
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian evidence based dalam praktek kehamilan ?
2. Bagaimana filosofi dan Ruang lingkup Asuhan Antenatal ?
3. Bagaimana Tujuan ANC ?
4. Apa saja hak-hak wanita hamil ?


1.3 Tujuan Masalah
1) Untuk mengetahui sejauh mana ibu mengetahui tentang proses kehamilan
2) Untuk mengetahui bagaimana hak-hak wanita selama hamil
3) Untuk mengetahui tujuan ANC
4) Untuk mengetahui tentang evidence based dalam praktek kehamilan








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evidence Based dalam Praktek Kehamilan
Evidence Based adalah cara yang untuk membantu tenaga kesehatan dalam membuat keputusan saat merawat pasien sesuai dengan Kebutuhan pasien dan keahlian klinis tenaga kesehatan berdasarkan bukti-bukti ilmiah.
Praktik berdasarkan penelitian merupakan penggunaan yang sistematik, ilmiah dan eksplisit dari penelitian terbaik saat ini dalam pengambilan keputusan tentang asuhan pasien secara individu. Hal ini menghasilkan asuhan yang efektif dan tidak selalu melakukan intervensi. Kajian ulang intervensi secara historis memunculkan asumsi bahwa bahwa sebagian besar komplikasi obstetri yang mengancam jiwa bisa diprediksi atau dicegah.
Menurut MNH (Maternal Neonatal Health) asuhan antenatal atau yang dikenal antenatal care merupakan prosedur rutin yang dilakukan petugas (dokter/bidan/perawat) dalam membina suatu hubungan dalam proses pelayanan pada ibu hamil untuk mempersiapkan persalinan.
2.2 Filosofi dan Ruang Lingkup Asuhan Antenatal
1. Filosofi Asuhan Antenatal
Filosofi adalah nilai atau keyakinan atau kepercayaan yang mendasari seseorang untuk berperilaku sehingga mempengaruhi pola hidupnya. Pada prinsipnya philosofi asuhan kehamilan merujuk pada philosofi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan antara lain, menyatakan bahwa:
a. Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses pathologis, tetapi dapat menjadi pathologi/ abnormal. Menyadari hal tersebut dalam melakukan asuhan tidak perlu melakukan intervensi – intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi.
b. Setiap perempuan berkepribadian unik, dimana terdiri atas, bio, psiko sosial yang berbeda, sehingga dalam memperlakukan pasien / klien satu dengan yang lainnya juga berbeda dan tidak boleh disamakan.
c. Mengupayakan kesejahteraan perempuan dan bayi baru lahir. Ini dapat dilakukan dengan berbagai upaya baik promosi kesehatan melalui penyuluhan / konseling pemenuhan kebutuhan ibu hamil maupun dengan upaya preventif misalnya pemberian imunisasi TT pada ibu hamil dan pemberian tablet tambah darah dan lain sebagainya.
d. Perempuan mempunyai dan memutuskan tentang kesehatan, siapa dan dimana mendapatkan pelayanan kesehatan.
e. Fokus asuhan kebidanan adalah untuk memberikan upaya preventif (pencegahan) dan promotif (Peningkatan kesehatan).
f. Mendukung dan menghargai proses fisiologi, intervensi dan penggunaan teknologi dilakukan hanya atas indikasi.
g. Membangun kemitraan dengan profesi lain untuk memberdayakan perempuan.
2. Ruang Lingkup Asuhan Antenatal
Dalam memberikan asuhan pada ibu hamil, bidan harus memberikan pelayanan secara konprehensif atau menyeluruh. Adapun lingkup asuhan kebidanan pada ibu hamil:
a. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisa tiap  kunjungan pemeriksaan ibu hamil.
b. Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap
c. Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk tinggi fundus uteri (TFU) posisi/presentasi dan penurunan Janin.
d. Melakukan penilaian pelvic,ukuran dan penurunan janin
e. Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janin dengan fetoskope/ pinar dan gerakan janin dengan palpasi
f. Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL)
g. Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.
h. Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungan dengan komplikasi
i. Memberikan penyuluhan tanda – tanda bahaya dan bagaimana menghubungi bidan
j. Melakukan penatalaksanan kehamilan dengan anemia ringan, hiperemesis gravidarum tingkat 1, abortus iminens dan preeklamsia ringan
k. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan kehamilan.
l. Memberikan imunisas
m. Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan penangananya termasuk rujukan tepat pada: kurang gizi, pertumbuhan janin tidak adekuat PEB dan hipertensi, perdarahan pervaginam, kehamilan ganda aterm, kematian janin, oedema yang signifikan, sakit kepala berat, gangguan pandangan, epigastrium karena hipertensi, KPSW, persangkaan polihidramion, DM, kelainan konginital, hasil laboratorium abnormal, kelainan letak janin, infeksi ibu hamil seperti infeksi menular seksual, vaginitis,infeksi saluran kencing.
n. Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan,kelahiran dan menjadi orang tua.
o. Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil seperti nutrisi, latihan,keamanan, dan merokok.
p. Penggunaan secara aman jamu dan obat – obat tradisional yang tersedia.

3. Prinsip Pokok Asuhan Antenatal
Prinsip merupakan dasar atau azas kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak dan sebagainya. Sebagai seorang bidan dalam melakukan asuhan kebidanan harus berdasarkan prinsip sesuai tugas pokok dan fungsinya agar apa yang dilakukan tidak melanggar kewenangan atau mal praktik. Selain harus memiliki kompetensi, bidan dalam melaksanakan asuhan harus berpegang pada Undang – Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992; Kepmenkes 900 tahun 2002 tentang registrasi dan praktik bidan, pelayanan dilaksanankan sesuai standar pelayanan kebidanan dan standar profesi bidan.



4. Tujuan ANC (Antenal Care)
  Tujuan umum:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi
3. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal
4. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri, dan proses kelahiran bayi.
5. Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medic, bedah, atau obsteri selama kehamilan.
6. Mengembangkan persiapan persalinan serta persiapan menghadap komplikasi.
7. Membantu menyiapkan ibu menyusui dengan sukses, menjalankan nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial.
  Tujuan khusus :
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit – penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan, dan nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, nifas
3. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal( Manuaba,1998,129).
5. Standar Asuhan Antenatal
1.  Standar 3 : Identifikasi ibu hamil
Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk penyuluhan dan motifasi untuk pemeriksaan dini dan teratur.
2. Standar 4: Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Sedikitnya 4 kali pelayanan kehamilan pemeriksaan meliputi : Anamesis dan pemantauan ibu dan janin, mengenal kehamilan resiko tinggi nasehat dan penyuluhan, mencatat data yang tepat setiap kunjungan, tindakan tepat untuk merujuk.
3.  Standar 5: Palpasi abdominal
4.  Standar 6: Pengelolaan anemia pada kehamilan
5.  Standar 7: Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
6.  Standar 8: Persiapan persalinan.

Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan persiapan persalinan bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya. Bidan sebaiknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini

6. Program ANC Terintegrasi
a. Malaria f. KEK
b. Tuberculosis g. Gondok endemic
c. HIV dan PMTCT h. Kecacingan
d. Sifilis i. Tetanus neonatorum
e. Anemia j. Intelegensia anak

2.3  Hak-hak Wanita Hamil
Sebagaimana hak pasien pada umumnya ibu hamil mempunyai hak-hak yang sama dengan hak klien/ pasien dan juga mempunyai hak antara lain:
a. Wanita hamil berhak mendapat penjelasan oleh tenaga kesehatan yang memberikan asuhan tentang efek-efek potensial langsung/tidak langsung dari penggunaan obat atau tindakan selama masa kehamilan, persalinan. Kelahiran atau menyusui
b. Wanita hamil berhak mendapat informasi terapi alternatif sehingga dapat mengurangi atau meniadakan kebutuhan akan obat dan intervensi obstetri
c. Pasien kebidanan berhak untuk merawat bayinya sendiri bila bayinya normal
Pasien kebidanan berhak memperoleh informasi tentang siapa yang akan menjadi pendampingnya selama persalinan dan kualifikasi orang tersebut.
Pasien kebidanan berhak memperoleh/memiliki catatan medis dirinya serta bayinya dengan lengkap, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
d. Wanita hamil berhak mendapat informasi efek tindakan yang akan dilakukan baik pada ibu & janin
e. Wanita hamil berhak untuk ditemani selama masa-masa yang menegangkan pada saat kehamilan & persalinan
f. Pasien kebidanan berhak memperoleh catatan perincian biaya RS/tindakan atas dirinya.
g. Wanita hamil berhak mendapat informasi sebelum/bila diantisipasi akan dilakukan SC
h. Wanita hamil berhak mendapat informasi tentang merk obat dan reaksi yang akan ditimbulkan atau reaksi obat yang pernah dialaminya
i. Wanita hamil berhak mengetahui nama-nama yang memberikan obat-obat atau melakukan prosedur tindakan
j. Wanita hamil berhak mendapat informasi yang akan dilakukan atasnya
k. Wanita hamil berhak memilih konsultasi medik untuk memilih posisi yang persalinan yang dapat menurunkan stress

2.4 Tenaga Profesional/Penolong Yang Terampil
Tindakan bidan saat kunjungan antenatal :
1. Mendengarkan dan berbicara kepada ibu serta keluarganya untuk membina hubungan saling percaya
2. Membantu setiap wanita hamil dan keluarga untuk membuat rencana persalinan
3. Membantu setiap wanita hamil dan keluarga untuk persiapan menghadapi komplikasi
4. melakukan penapisan untuk kondisi yang mengharuskan melahirkan di RS
5. Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa (pre-eklamsia, anemia, PMS)
6. Mendeteksi adanya kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 mg dan adanya kelainan letak setelah usia kehamilan 36 mg
7. Memberikan konseling pada ibu sesuai usia kehamilannya, mengenai nutrisi, istirahat, tanda-tanda bahaya, KB, pemberian ASI, ketidaknyamanan yang normal selama kehamilan dsb 8. Memberikan suntikan imunisasi TT bila diperlukan
8. Memberikan suplemen mikronutrisi, termasuk zat besi an folat secara rutin, serta vitamin A bila perlu
v ASUHAN ANTENATAL YANG TERFOKUS
Tujuan Asuhan Antenatal terfokus meliputi :
1. Peningkatan kesehatan dan kelangsungan hidup melalui :
     a. Pendidikan dan konseling kesehatan tentang :
a) Tanda-tanda bahaya dan tindakan yang tepat
b) Gizi termasuk suplemen mikronutrisi serta hidras
c) Persiapan untuk pemberian ASI eksklusif segera
d) Pencegahan dan pengenalan gejala-gejala PMS
e) Pencegahan malaria dan infstasi helmith

b. Pembuatan rencana persalinan termasuk kesiapan menghadapi persalinan      komplikasi
c. Penyediann TT
d. Suplemen zat besi dan folat, vitamin A, yodium dan kalsium
e. Penyediaan pengobatan/pemberantasan penyakit cacing dan daerah endemi malaria
f. Melibatkan ibu secara aktif dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi dan kesiapan menghadapi persalinan
2. Deteksi dini penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin :
a. Anemia parah
b. Proteinura
c. Hypertensi
d. Syphilis dan PMS
e. HIV
f. Malpresentasi janin setelah minggu ke 36
g. Gerakan janin dan DJJ
3. Intervensi yang tepat waktu untuk menatalaksana suatu penyakit atau komplikasi
a. Anemia parah
b. Pendarahan selama kehamilan
c. Hypertensi, pre-eklamsia dan eklamsia
d. Syphilis, chlamidia, GO, herpes serta PMS lainnya
e. HIV
f. Malpresentasi setelah minggu ke- 36
g. Kematian janin dalam kandungan
h. Penyakit lainnya seperti TBC, diabetes, hepatitis, demam reumatik
Isi asuhan antenatal terfokus :
Setiap wanita hamil, melahirkan atau nifas mengalami resiko komplikasinyang serius dan mengancam jiwanya. Meskipun pertimbangan ’resiko’ ini bisa digunakan oleh individu-individu bidan, perawat dan dokter untuk menyusun advis pengobatan. Kadang kala wanita hamil yang beresiko rendah sering terabaikan sehingga mengembangkan komplikasi dan banyak yang lainnya yang memiliki RESTI malah melahirkan tanpa masalah sama sekali.
4. Peningkatan kesehatan dan komunikasi antar pribadi

a. Pendidikan kesehatan yang bersifat mengikutsertakan dan tidak memecahkan masalah kekhawatiran daripada klien sering sekali ’dipersyaratkan’ sebagai bagian dari asuhan antenatal yang rutin
b. Para klien harus dilibatkan sebagai peserta aktif dalam pendekatan terhadap pendidikan beserta pemecahan masalahnya
c. Kesiapan mental untuk melahirkan dan mengasuh kelahiran yang akan datang

4. Kesiapan kelahiran yang berfokus pada klien dan masyarakat
a. Rencana persalinan : tempat persalinan, penolong yang terampil, serta perlengkapan ibu & bayi, transportasi yang inovatif serta sistem perujukannya, dana darurat.
b. Asuhan antenatal secara terus menerus terfokus pada klien serta lingkungannya untuk memaksimalkan kesempatan memperoleh hasil kehamilan yang sehat ibu dan anak.


2.5  Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Asuhan Kehamilan
1. Peran:
a. Pelaksana: memberi asuhan/ pelayanan. Bidan mempunyai 3 (tiga) tugas utama yaitu: mandiri, kolaborasi, dan rujukan.
Ada 7 langkah utama:
1)  Mengkaji
2)  Menentukan Diagnosa
3)  Menyusun rencana tindakan
4)  Melaksanakan tindakan
5)  Evaluasi
6)  Tindak lanjut
7)   Dokumentasi
b. Pengelola: menyusun rencana kerja, mengelola kegiatan pelayanan ibu hamil, berpartisipasi dalam kegiatan program pelayanan kehamilan
c. Pendidik: melakukan penyuluhan, mendidik siswa bidan/ calon bidan
d. Peneliti: melakukan penelitian kebidanan
2. Kewajiban Bidan
a. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kehamilan sesuai standart profesi dengan menghormati hak-hak klien
b. Wajib merujuk, memberi kesempatan klien ibadah, menjaga rahasia, memberikan informasi, inform consent, dokumentasi, kerjasama pihak lain.











BAB III
PENUTUP


A.     Kesimpulan

       Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa evidence based merupakan cara untuk membantu tenaga kesehatan dalam membuat keputusan saat merawat pasien sesuai dengan Kebutuhan pasien dan keahlian klinis tenaga kesehatan berdasarkan bukti-bukti ilmiah.
         Setiap wanita hamil, melahirkan atau nifas mengalami resiko komplikasi yang serius dan mengancam jiwanya. Meskipun pertimbangan ’resiko’ ini bisa digunakan oleh individu-individu bidan, perawat dan dokter untuk menyusun advis pengobatan. Kadang kala wanita hamil yang beresiko rendah sering terabaikan sehingga mengembangkan komplikasi dan banyak yang lainnya yang memiliki RESTI malah melahirkan tanpa masalah sama sekali.

B. Saran
1. Hendak nya ibu dan keluarga tidak mudah mengikuti mitos yang sudah menjadi ada-istiadat seteat,ada baik nya ibu hamil dan keluarga bertanya langsung kepada Bidan dan tenaga medis setempat serta membaca referensi tentang gizi-gizi yang harus dicukupi oleh seorang ibu hamil
2. Seorang bidan dan tenaga kesehatan hendaknya sering-sering memberikan pedkes pada masyarakat setempat agar masyarakat dapat merubah pola pikirannya tentang makanan yg dianggap pantang dimakan oleh ibu hamil yang sejatinya sangat diperlukan untuk perkembangan janin yang dikandungnya.








DAFTAR PUSTAKA

1.
http://bidanhana.blogspot.com/2011/04/evidence-based-medicine-dalam-pelayanan.html
2.
http://naturaterapi.com/evidence-based-kebidanan/
3.
http://naturaterapi.com/evidence-based-kebidanan-terbaru-untuk-ibu-hamil/
4.
http://www.sumber-artikel.com/web/evidence-based-kebidanan-terbaru.html
Tambahkan komentar...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar